Sidat, licin dan seperti ular,
bukanlah makhluk paling dicintai di dunia, ataupun santapan yang umum. Tapi di
Hamburg, belut menjadi kelezatan tersendiri, bahkan dianggap layak sebagai
santapan raja.
Marcus Böse bangga bahwa restoran
yang ia kelola menawarkan kelezatan unik khas Jerman langsung dari Laut Utara:
sidat. Restoran 'Alt Hamburger Aalspeicher,' didirikan oleh keluarga Eismann,
menawarkan kuliner tradisional wilayah utara Jerman di jantung kota Hamburg.
Restoran itu pun menjadi salah satu tempat terkenal untuk bersantap.
Das Essen und Trinken, Deutsche Kulturkunde
DW.DE
Mengecap dan
Mengerti Jerman
Mengenal
negara bisa juga lewat masakan khasnya. Dalam perjalanan dihidangkan makanan
ringan lengkap dengan cerita dan informasi. Itu gaya hidup Jerman bagi penikmat
kuliner. (26.12.2012)
"Ebay"
Untuk Kaum Muslim Buatan Jerman
Dibangun tahun 1697 dan terletak
di salah satu kanal bersejarah kota, tiang-tiang besar dan langit-langit rendah
menjadi daya tarik bangunan tua restoran. Bangunan tersebut menjadi bangunan
ketiga yang paling sering diabadikan dalam bentuk foto.
Di dalam bangunan, tugas Böse
adalah memastikan setiap pengunjung restoran berkesempatan untuk menikmati cita
rasa asli wilayah utara Jerman. Tetap saja, ia tidak mampu meyakinkan Hannelore
Schlecht, seorang pengunjung dari Zürich, untuk mencoba lagi hidangan sidat.
"Saya sudah pernah
menyantapnya, dipersiapkan dengan berbagai macam cara, tapi menurut saya
terlalu berlemak dan rasanya tajam," jelasnya. Ia lebih memilih santapan
yang lebih ringan kali ini.
Berlemak tapi lezat
Böse menilai Schlecht kehilangan
sesuatu. Justru kandungan lemak tinggi, tekstur berminyak dan rasa yang begitu
kuat yang membuat rasa sidat tidak ada duanya.
'Sidat
Eropa' atau 'Anguilla Anguilla'
Di dapur yang kecil dan rapih,
koki 'Alt Hamburger Aalspeicher' mempersiapkan lebih dari seratus sajian sidat
setiap minggu - baik itu diasap, digoreng, dipanggang atau diacar, kata Böse.
Sang koki memilih sidat yang lebih ramping dan berkualitas tinggi saat dikirim
dalam keadaan hidup-hidup ke restoran.
Minyak dalam jumlah yang cukup
banyak dituang ke wajan, kemudian sidat dimasak selama 20 menit. Hasilnya
adalah cita rasa Laut Utara yang lembut dan meleleh di dalam mulut. Sidat
umumnya disajikan dengan telur orak-arik yang dibumbui, roti hitam dan seporsi
besar kentang panggang.
Hanya tinggal tulang
Sebuah santapan 'lezat,' menurut
Böse. Tapi tata cara menyajikan sidat juga sama penting dengan cara
menyiapkannya. Böse sepenuh hati menggambarkan bagaimana pengunjung restoran
disajikan dengan hidangan pelengkap, dan juga keranjang berisi lima sampai enam
sidat hangat di meja mereka.
Dari
air ke piring: sidat dengan telur
"Setiap pengunjung memulai
dengan memilih sidat yang paling mereka suka bentuknya," tandasnya.
"Lalu mereka mengulitinya sendiri."
"Cara yang benar untuk
menyantap adalah dengan memegang sidat di tangan dan menggerogoti dagingnya
hingga ke tulang," Böse menceritakan.
Santapan raja
Semuanya terdengar begitu barbar?
Mungkin, tapi tradisi memakan sidat di wilayah utara Jerman sangat dihormati
dan dinikmati banyak orang dari berbagai level masyarakat - bahkan kalangan
kerajaan.
Marion Eismann yang mendirikan
'Alt Hamburger Aalspeicher' bersama suaminya 34 tahun lalu, masih ingat hari
saat Raja Harald dari Norwegia datang untuk makan siang.
"Sangat
menggembirakan," Eismann mengingat. "Perwakilannya menelpon dan
memesan terlebih dahulu menu dan minuman anggur yang diinginkan. Tapi Raja
Harald sangat luar biasa, begitu baik. Saya berbincang dengannya untuk waktu
yang lama. Benar-benar menyenangkan."
Marion Eismann kini menjalankan
usaha restoran bareng anak perempuannya, Katarina, dan Böse sebagai manajer.
Mereka bercerita bahwa bertahun-tahun mereka telah melayani banyak selebriti
dan siapapun itu, kebanyakan menyukai rasa sidat begitu mencobanya.
Sidat muda siap untuk dilepas ke
sungai Rhein untuk berkembang biak
Bagian dari daya tarik bisa juga
porsi 'murah hati' alkohol yang disajikan pada akhir hidangan sidat. Namun
sebelum pengunjung dapat menenggak minuman, mereka harus ambil bagian dalam
ritual pembersihan yang sedikit eksentrik. Schnapps (minuman
beralkohol hasil penyulingan buah) dituangkan ke tangan mereka, yang kemudian
harus diusapkan ke seluruh bagian tangan untuk menghilangkan minyak. Lalu,
seputaran Sloe berry schnapps yakni minuman beralkohol yang disuling dari buah
plum dialirkan dari sebuah sendok timah ke dalam mulut untuk membantu
pencernaan. Cheers!
0 komentar:
Posting Komentar