A. Kelas Kata dalam Bahasa Jerman
Seperti
dengan bahasa Indonesia maupun bahasa asing lainnya, dalam bahasa Jerman
terdapat beberapa kelas kata. Diantaranya adalah kata benda, kata kerja, kata
sifat, dan kata keterangan yang akan diuraikan di bawah ini.
Kata
benda atau substanvium, yaitu kata yang menyebut nama substansi atau
perwujudan. Kata benda ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kata benda yang
bersifat konkret dan kata benda yang bersifat abstrak. Kata
benda dalam behasa jerman berbeda dengan kata benda dalam bahasa Indonesia,
bahasa Inggris, mau pun dalam bahasa asing lainnya. Hal yang membedakan adalah
adanya artikel pada setiap kata benda dalam bahasa jerman. Artikel tersebut
tidak hanya satu jenis, akan tetapi terdapat tiga jenis artikel dalam bahasa
Jerman. Yaitu maskulin yang ditandai dengan “der”, feminim yang ditandai dengan “die”, dan netral yang ditandai dengan “das”. Artikel merupakan indikator penting untuk menilai grammatik
sebuah kalimat atau percakapan. Sebagai contoh, perhatikan kosakata di bawah
ini:
a. der
Vater (ayah), merupakan kata benda yang berjenis maskulin. Hal ini dapat
dilihat dari artikel “der”.
b. die
Mutter (ibu), merupakan kata benda yang berjenis feminim. Hal ini dapat dilihat
dari artikel “die”.
c. das
Buch (buku), merupakan kata benda yang berjenis netral. Hal ini dapat dilihat
dari artikel “das”.
Semua
kata banda dalam bahasa jerman harus diawali dengan huruf kapital, baik kata
benda konkrit mau pun kata benda abstrak. Dalam penggunaannya kata benda dalam
bahasa jerman selalu mengalami perubahan pada bentuk plural dan semua yang
berbentuk plural harus berartikel “die”.
Misalnya das Buch menjadi die Bücher, der Vater menjadi die Väter, dan die
Mutter menjadi die Mütter.
2.
Kata
kerja
Pengertian kata
kerja dalam bahasa Jerman adalah kata yang dipergunakan untuk menyatakan suatu
tindakan (Handlungen), keadaan (Zustände) dan jalannya suatu
kejadian atau peristiwa (Vorgänge). Berikut contoh dari berbagai ragam
kata kerja :
a. Kata kerja
yang menggambarkan suatu kegiatan /tindakan (Handlungen) dimana Subjek (pelaku)
melakukan sesuatu.
· essen – makan
· trinken – minum
· tanzen- menari
· sprechen – berbicara usw.
b. Kata kerja
yang menggambarkan suatu keadaan (Zustände) dimana keadaan tersebut tidak bisa
diubah.
·
schlafen
– tidur
·
leben
– hidup
·
glauben
– percaya/mempercayai
c. Kata kerja
yang menggambarkan suatu proses kejadian atau peristiwa (Vorgänge) dimana
pelaku mengalami proses kejadian tersebut atau merupakan bagian dari proses
tersebut namun bukan sebagai pelaku(Subjek).
·
sterben
–meninggal
·
wachsen
– tumbuh
·
einschlafen
– tertidur
Fungsi
pokok dari kata kerja sebagai predikat atau pelengkap predikat (Prädikat) dan
merupakan bagian utama dari suatu kalimat. Selain fungsi tersebut, kata kerja
juga berfungsi sebagai Subjek, Objek, kata keterangan (Angabe) atau sebagai
Atribut (Attribut). Sesuai dengan aturan tata bahasa Jerman, bentuk dari kata
kerja dibagi dalam beberapa kategori :
- Kata
kerja dasar (der
Infinitiv)
- Kata kerja yang dikonjugasikan sesuai dengan
subjek yang mengikutinya (Person
und Numerus)
- Kata kerja yang disesuaikan dengan waktu (dasTempus
) - Kata kerja yang disesuaikan dengan modus (Imperativ,Indikativ,Konjunktiv)
- Kata
kerja bentuk Aktiv dan Passiv.
Sedangkan tipe dari kata kerja
dibagi dalam :
- Kata
kerja beraturan (regelmässige
Verben)
- Kata kerja tidak beraturan (unregelmässige Verben)
- Kata kerja dasar, kata kerja bantu dan modal
verben (kata
kerja modal dan sein,haben,werden)
- Kata kerja yang dapat dan tidak dapat
dipisahkan (untrennbare/trennbare
verben)
- Kata Kerja reflexive (reflexive Verben)
- Kata kerja dengan kata depan
3.
Kata
sifat
Dalam
bahasa Jerman kata sifat dapat berfungsi sebagai predikat dan dapat pula
berfungsi sebagai atribut, sebagaimana pejelesan di bawah ini.
a. Kata
Sifat sebagai Predikat
Kata sifat sebagai predikat adalah
kata sifat yang letaknya keterangan subyak dalam kalimat. Bentuk kata sifat ini
tidak mengalami perubahan.
1. Das Haus ist sauber (Rumah itu
bersih)
2. Der Mann ist reich (Orang
laki-laki itu kaya)
3. Ist das Buch dick? (Apakah buku
itu tebal?)
b. Kata Sifat sebagai Atribut
Adalah kata sifat
yang mendahului atau menerangkan kata benda. Kata sifat sebagai atribut
mengalami perubahan dalam penerapannya sesuai dengan kata benda, jumlah, kasus,
maupun diikuti kata sandang tentu (der) dan tak tenentu (ein).
Ø Kata
sifat tanpa kata sandang:
|
Maskulin
|
Feminim
|
Netral
|
Nom
|
alter Vater
|
alte Frau
|
altes Haus
|
Gen
|
alten Vaters
|
alter Frau
|
alten Hauses
|
Dat
|
altem Vater
|
alter Frau
|
altem Haus
|
Akk
|
alten Vater
|
alte Frau
|
altes Haus
|
Ø Jamak
|
Maskulin
|
Feminim
|
Netral
|
Nom
|
alte Väter
|
alte Frauen
|
alte Häuser
|
Gen
|
alter Väters
|
alter Frauen
|
alter Häuser
|
Dat
|
alten Vätern
|
alten Frauen
|
alten Häusern
|
Akk
|
alte Väter
|
alte Frauen
|
alte Häuse
|
Ø Kata
Sifat Berkata Sandang “Der, Die, Das”
|
Der
|
Die
|
Das
|
Nom
|
der alte Vater
|
die alte Frau
|
das alte Haus
|
Gen
|
des alten Vaters
|
der alten Frau
|
des alten Hauses
|
Dat
|
dem alten Vater
|
der alten Frau
|
dem alten Haus
|
Akk
|
den alten Vater
|
die alte Frau
|
das alte Haus
|
Ø Jamak
|
Der
|
Die
|
Das
|
Nom
|
die alten Väter
|
die alten Frauen
|
die alten Häuser
|
Gen
|
der alten Väters
|
der alten Frauen
|
der alten Häuser
|
Dat
|
den alten Väter
|
den alten Frauen
|
den alten Häusern
|
Akk
|
die alten Väter
|
die alten Frauen
|
die alten Häuser
|
d.
Kata
keterangan
Kata
keterangan atau adverbium, yaitu kata yang menerangkan kata kerja dalam segala
fungsinya, kata keadaan dengan segala fungsinya, kata keterangan, kata
keterangan, predikat kalimat, dan menegaskan subjek dan predikat kalimat. Adverb
adalah kata-kata seperti perlahan-lahan, kemarin, sekarang, segera dan tiba-tiba. Kata
keterangan biasanya memodifikasi kata kerja atau frase verba. Ini
memberikan informasi tentang cara, tempat, waktu, frekuensi, kepastian atau
keadaan lain dari kegiatan dilambangkan dengan kata kerja atau frase verba.
§ Dia berjalan
perlahan-lahan. (Di sini kata keterangan perlahan menunjukkan
cara di mana ia berjalan.)
§ Anak-anak sedang bermain di lantai
atas. (Di sini di lantai atas adverbia menyediakan
informasi tentang tempat kegiatan.)
Kata keterangan juga dapat
memodifikasi kata sifat dan kata keterangan lainnya.
§ Anda cukup benar. (Di sini kata
keterangan cukup memodifikasi hak kata
sifat.)
§ Dia berbicara cukup keras. (Di
sini kata keterangan cukup memodifikasi adverbia lain - keras).
B. Proses Pembentukan
Kata dalam Bahasa Jerman
DalambahasaJermanterdapatbeberapamacampembentukan kata,
antara lain:
Ø Komposition adalah penggabungan
dua kata
atau lebih yang menghasilkan
kata majemuk atau
kompositium. Adjektiva hasil pemajemukan
berasal dari kelas kata adjektiva dan adjektiva dengan kata
yang lain, yaitu verba dan adjektiva, serta nomina dan adjektiva.
Contoh:
schwer + krank
= schwerkrank
hell +
rot = hellrot
Ø Derivasi terdiri dari sufiks dan
derivasi non infleksi.
Adjektiva hasil derivasi, berasal
juga dari kelas kata lainnya
yang diberi imbuhan sufiks
pembentukan adjektiva.
Contoh:
glück (N) +
lich = glücklich (A)
blauch (A) +
lich = blauchlich (A)
Dalam proses pengimbuhan sufiks pada suatu kelas kata,
sufiks dapat mengubah kelas
kata itu. Hal
ini memperlihatkan bahwa kelas
kata selain adjektiva dapat berubah
menjadi kelas adjektiva.
1. Präfigierung
atau prefiks, yaitu afiks yang diletakkan di depan bentuk dasar. Yang termasuk
prefiks dalam bahasa Jerman adalah ”be”, ”ent”, ”ver”, ”un”. Pembentukan
derivasi katanya adalah = afiks + kata dasar. Misalnya: ent + gehen = entgehen ent
+ pergi = melarikan diri (berubah maknanya).
2. Suffigierung
atau sufiks, yaitu afiks yang diletakkan di belakang kata dasar. Yang termasuk
sufiks adalah ”heit”, ”ung”, ”bar”, dan ”sam”. Pembentukan derivasi katanya
adalah= kata dasar + afiks. Misalnya: schön + heit = Schӧnheit
cantik + heit = kecantikan (nomina deajektiva).
cantik + heit = kecantikan (nomina deajektiva).
3. Zirkumfigierung
atau sirkumfiks atau konfiks, yaitu afiks yang tersdiri dari dua unsur, yaitu
di depan dan di belakang bentuk dasar. Yang termasuk konfiks adalah ”ge - e”
dan ”be - t”. Pembentukan derivasi katanya adalah= afiks 1 + kata dasar + afiks
2. Misalnya: be + reif + t = bereift be + matang + t = membekukan (berubah
maknanya dan menjadi verba deajektiva).
4. Desuffigierung
yaitu derivasi kata yang berasal dari kata dasarnya. Pembentukan derivasi
katanya adalah= kata dasar – afiks.
Misalnya: tanzen – afiks (-en) = Tanz menari – afiks (-en) = Tarian (nomina deverba).
Misalnya: tanzen – afiks (-en) = Tanz menari – afiks (-en) = Tarian (nomina deverba).
5. Konversion
atau konversi, yaitu perubahan dari satu bentuk ke bentuk yang lain.
Pembentukan derivasi katanya sama dengan bentuk kata dasarnya.
Misalnya: essen = Essen makan = makanan (nomina deverba).
Misalnya: essen = Essen makan = makanan (nomina deverba).
Perlu diketahui bahwa kata dasar
verba dalam bahasa Jerman selalu ditambahkan dengan sufiks –en (infinitif).
sumber : Bariqoh, Asri. 2011. Derivasi dan Infleksi Kata Bahasa Jerman.
(online) http://www.quinzjr.blogspot.com, diakses pada tanggal 27 November 2012.
1 komentar:
Penting untuk pelajari kata sifat dalam bahasa Jerman
Posting Komentar